1.
Pengertian
karangan secara umum
Karangan adalah bentuk tulisan
yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang
utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan
ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Pengertian
karangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Karangan berasal dari kata ‘karang’ yg ditambahkan
dengan imbuhan me- dan -an mempunyai arti menulis dan menyusun sebuah cerita
buku dan sajak
2.
Jenis-jenis
karangan dan pengertiannya
- Karangan narasi: Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.
- Karangan deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
- Karangan eksposisi: Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.
- Karangan argumentasi: Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.
- Karangan persuasi: Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.
3.
Perbedaan
karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
1. Definisi
Karangan
ilmiah biasanya digunakan untuk menyatakan fakta yang umum dan ditulis menurut
metodologi dan tata cara penulisan yang benar. Ciri yang membedakan karangan
ilmiah dengan jenis karangan yang lainya adalah karangan ilmiah bersifat
sistematis kemudian objektif dan tidak persuasif sehingga karangan ilmiah lebih
baku jika dibandingkan dengan jenis karangan yang lainya
Karangan non
ilmiah adalah karangan yang sudah lazim digunakan dalam dunia tulis-menulis.
Karangan non ilmiah biasa disebutkan dengan karangan fiksi ataupun non fiksi,
perbedaan yang cukup mencolok dari karangan ilmiah dengan karangan non ilmiah
adalah pada karangan ilmiah bersifat hasil penelitian sehingga faktual objektif
sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang bebas dan berasal dari
pemikiran sang penulis itu sendiri contohnya adalah novel, roman, cerpen, puisi
dan lain sebagainya.
2. Ciri-ciri
Ciri-ciri karangan ilmiah :
Ø Objektif
Ø Persuatif
Ø Sistematis
Ø Logis
Ø Menyajikan
fakta
Ciri-ciri karangan non ilmiah :
·
Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·
Fakta yang disimpulkan subyektif.
·
Gaya bahasa konotatif dan popular.
·
Tidak memuat hipotesis.
·
Penyajian dibarengi dengan sejarah.
·
Bersifat imajinatif.
·
Situasi didramatisir.
·
Bersifat persuasif.
·
Tanpa dukungan bukti.
3. Macam-macam
Macam-macam karangan ilmiah
v Laporan
penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan
penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi
arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
v Skripsi.
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
v Tesis.
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
v Disertasi.
Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
v Surat
pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan
ilmiah.
v Laporan
kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
Macam-macam karangan non ilmiah
§ Dongeng
§ Cerpen
§ Novel
§ Drama
§ Roman
4.
Kriteria Metode Ilmiah
Supaya
suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode
tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
A. Berdasarkan
fakta
informasi-informasi atau keterangan yang akan di peroleh penelitian, baik yg dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta atau kenyataan, bukan pemikiran sendiri atau duga-dugaan.
informasi-informasi atau keterangan yang akan di peroleh penelitian, baik yg dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta atau kenyataan, bukan pemikiran sendiri atau duga-dugaan.
B. Bebas
dari prasangka
penggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari pertimbangan- pertimbangan subjektif.
penggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari pertimbangan- pertimbangan subjektif.
C. Menggunakan
prinsip analisis
fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis.
fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis.
D. Menggunakan
hipotesis
hipotesis atau dugaan ( bukti ) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin di capai. dengan hipotesi peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya akan dianalisis.
hipotesis atau dugaan ( bukti ) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin di capai. dengan hipotesi peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya akan dianalisis.
E. Menggunakan
ukuran objektif
pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggukan ukuran-ukuran yang objektif.
pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggukan ukuran-ukuran yang objektif.
F. Dalam
memperlakukan data ukuran yang besifat kuantitatif yang biasa harus
digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan
Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus
senantiasa digunakan.
5.
Sikap ilmiah dan langkah-langkah
penulisan ilmiah.
1. Sikap
Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini
terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan bidang kajiannya.
2. Sikap
Kritis
Sikap kritis ini
terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan
bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap
Terbuka
Sikap terbuka ini
terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan
keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik,
dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau
tidak sesuai.
4. Sikap
Objektif
Sikap objektif ini
terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan
pribadi.
5. Sikap
Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya
orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas
sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari
pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap
Berani Mempertahankan Kebenaran
Sikap ini menampak pada
ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun
bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7. Sikap
Menjangkau ke Depan
Sikap ini dibuktikan
dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi
pengembangan bidang ilmunya.
6.
Langkah – Langkah Penulisan Ilmiah
A.
Tahap Persiapan
1. Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa
Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik adalah
hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik
adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis
atau penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau
pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih
terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah:
a.
Isu-isu yang masih hangat.
b.
Peristiwa-peristiwa nasional atau
internasional.
c.
Sesuatu (benda, karya, orang, dan
lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan
lain-lain.
d.
Pengalaman-pengalaman pribadi yang
berbobot.
2. Mengumpulkan
Bahan
Setelah memilih topik
dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa
didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut
dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis.
Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari
bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah
terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan
sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
3. Survei
Lapangan
Langkah ini adalah
melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan
yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik
acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
4. Membangun
Bibliografi
Bibliografi berarti
kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka
yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut
aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk
mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah
diterbitkan.
Unsur-Unsur Bibliografi
dan Contoh Penulisannya :
a.
Nama Pengarang, yang dikutip secara
lengkap
b.
Judul Buku, termasuk judul
tambahannya.
c.
Data Publikasi: penerbit, tempat
terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah
halaman) buku tersebut.
d.
Untuk sebuah artikel diperlukan
pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal
dan tahun.
Penyusunan Bibliografi :
a.
Nama pengarang diurutkan berdasarkan
urutan abjad.
b.
Jika tidak ada nama pengarang, judul
buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
c.
Jika untuk seorang pengarang terdapat
lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama
pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7
ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu
refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah
dua spasi.
e.
Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris
kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga
atau empat ketikan.
5. Menyusun
Hipotesis
Langkah ini adalah
menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda.
Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek
penelitian.
6. Menyusun
Rancangan Penelitian
Merupakan kerangka
kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan penelitian sebagai
langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan
kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
7. Melaksanakan
Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan
Langkah ini merupakan
kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian
yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan obyek penelitian
8. Melaksanakan
Pengamatan dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan
percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka
selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek percobaan yang dilakukan
tersebut.
9. Menganalisis
dan Menginterpretasikan Data
Langkah ini menganalisa
dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk
menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di
langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi
dari pengamatan dan pengumpulan data.
10. Merumuskan
Kesimpulan dan Teori
Langkah ini merumuskan
kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan,
pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba
untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan,
pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap obyek penelitian.
B.
Tahap Penulisan
Format Umum Penulisan
Karya Ilmiah :
a.
Bagian Permulaan
1. Halaman
Sampul
Ø Judul
Ø Jenis
laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
Ø Nama,
NIM Mahasiswa
Ø Lambang
Institusi
Ø Nama
Lengkap Universitas
2. Halaman logo
3. Halaman
Judul (sama dengan halaman sampul)
Penulisan judul jika
lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
4. Halaman
Persetujuan
Ø Persetujuan
Pembimbing
Ø Pengesahan
untuk para penguji
5. Kata Pengantar
6. Ucapan
Terimakasih
7. Abstrak
8. Daftar
Isi
9. Daftar tabel, gambar dan lampiran
b.
Bagian Isi
1. Pendahuluan
Ø Latar
belakang pengambilan topic
Ø Perumusan
masalah
Ø Tujuan
*Umum
*Khusus
*Umum
*Khusus
Ø Manfaat
Penelitian
2. Kerangka
Teori/Tinjauan Pustaka
3. Kerangka
Konsep
Ø Diagram
kerangka konsep
Ø Hipotesa
Ø Defenisi
operasional
4.
Metodologi Penelitian
Ø Rancangan/desain
penelitian
Ø Populasi
Ø Pengambilan
sampel
Ø Cara
pengolahan data
5. Hasil
Penelitian
Ø Penguraian
hasil penelitian
6. Pembahasan
Ø Mebahas
hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
7. Kesimpulan
8. Saran
c.
Tahap
Evaluasi
Tahap evaluasi ini
bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun memperbaiki
berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Hal yang harus menjadi
perhatian diantaranya yaitu isi artikel, sistematika penyajian dan bahasa yang
digunakan.
Sumber :