Jika peredaran uang di Indonesia dianggap dapat
menimbulkan Inflasi maka Bank Indonesia sebagai pelaksana kebijakan moneter
akan melakukan tindakan :
Ø Politik uang ketat (Politik
Diskonto)
Bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
Bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
Ø Peningkatan cash ratio
Kebijakan persediaan kas artinya
cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya
tergantung kepada keputusan dari bank sentral atau pemerintah. Dengan jalan
menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di
dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang
sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Menaikkan cadangan uang kas
yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada
debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah
uang yang beredar.
Faktor Utama Penyebab Timbulnya Perdagangan
Internasional
Ø Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber daya alam yang dimiliki masing-masing negara berbeda.
Jarang sekali suatu negara dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber
daya alam yang dimiliki Negara tersebut. Oleh karena itu masing-masing negara
harus melakukan pertukaran kenegara lain yang memiliki kebutuhan yang kita
inginkan supaya kebutuhan setiap Negara
dapat terpenuhi.
Ø Tingkat
teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah menggunakan teknologi
lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih murah daripada yang
menggunakan teknologi sederhana sehingga dapat membantu Negara yang mempunyai
pendapatan perkapita rendah. Sebagai contoh Indonesia mengimpor mobil dari
jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan mobil dan mobil
buatan tidak kalah saing dengan mobil buatan Eropa.
Ø Sumber
Daya Alam Dimanfaatkan secara Optimal
Ø Tingkat
dan Kualitas Hidup Masyarakat Tinggi
Ø Ekspor
yang Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri dan Jasa
Ø Tingkat
Pendidikan Relatif Tinggi
Ø Tingkat
Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi
Ø
Teknologi
berkembang baik dan memiliki kemajuan pesat.
Apakah
Inflasi Merugikan???
Seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam Inflasi bahwa secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. Jika terjadi Inflai disuatu negara maka pendudukan negara tersebut yang ekonominya menengah kebawah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam Inflasi bahwa secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. Jika terjadi Inflai disuatu negara maka pendudukan negara tersebut yang ekonominya menengah kebawah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dampak dari
Inflasi :
Ø Harga
barang-barang dan jasa naik.
Ø Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun
atau berkurang.
Ø Menimbulkan
tindakan spekulasi.
Ø Banyak proyek
pembangunan macet atau terlantar.
Ø Kesadaran
menabung masyarakat berkurang.
Pihak yang
dirugikan jika terjadi Inflasi:
Ø Para konsumen,
karena harus membayar lebih mahal, sehingga barang yang diperoleh lebih sedikit
jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi.
Ø Mereka yang berpenghasilan tetap,
karena dengan penghasilan tetap, naiknya harga barang-barang dan jasa,
mengakibatkan jumlah barang-barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih
sedikit, sehingga pendapatan riil/nyata berkurang, sedangkan kenaikan
penghasilan atau pendapatan pada saat terjadi inflasi sulit diharapkan.
Ø Para pemborong atau kontraktor,
karena harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup
pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi dan mengakibatkan
berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek yang dikerjakan.
Ø Para pemberi pinjaman/kreditor,
karena nilai riil dari pinjaman yang telah diberikan menjadi lebih kecil
sebagai akibat terjadinya inflasi. Misalnya, sebelum inflasi, pinjaman Rp
500.000,00 = 25 gram emas, sesudah inflasi = 20 gram emas.
Ø Para penabung,
karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan dirasakan lebih kecil
jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi. Di samping itu akibat
naiknya harga barang-barang dan jasa, nilai uang
yang ditabung menjadi lebih rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum
terjadi inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar